Kamis, 05 Desember 2013

Kecamatan Bojongsari Kembangkan Aloevera

Sekelompok Wanita Kelurahan Duren Seribu Kembangkan Aloevera
Kelompok Wanita Tani Terpadu Prima Jaya Mandiri (PJM) Kelurahan Duren Seribu Kecamatan Bojongsari kembali menggalakkan tanaman aloevera (lidah buaya). kali ini tidak tanggung-tanggung sebanyak 3.000 bibit pohon lidah buaya ditanam di lahan seluas 3.000 meter.
“Sebenarnya luas lahan mencapai 1 hektare, namun kami mencoba menanam di areal 3.000 meter terlebih dulu. Ke depannya, tentunya lahan satu hektar ini akan kami tanami kembali” ujar Siti Isminah, ketua KWTT PJM ini.
KWT PJM yang beranggotakan lebih dari 10 orang tersebut sebelumnya memang telah membudidayakan lidah buaya namun dalam skala kecil. dengan sistem bagi hasil dengan pemilik tanah, kelompok tani yang telah berdiri beberapa tahun yang lalu ini memberanikan diri untuk mengembangkan budidaya lidah buaya tersebut.
“Selain membudidayakan lidah buaya, kelompok tani kami juga telah membudidayakan belut yang sampai saat ini terus berjalan. Mudah-mudahan budidaya lidah buaya tersebut akan berjalan lancar dan mampu menopang perekonomian para kelompok tani, ” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Duren Seribu Undang Hidayat mengaku bangga dengan inovasi kelompok tani yang berada di wilayahnya. Pasalnya, KWT tersebut telah melahirkan inovasi-inovasi terbaru di bidang pertanian.
“Kami bangga setelah berhasil membudidayakan belut, kini KWT memulai inovasi baru membudidayakan lidah buaya. apa yang dilakukan oleh KWT PJM merupakan suatu pilot project untuk kategori lidah buaya”, jelasnya.
Tidak hanya itu, Undang juga meminta kelompok tani yang berada di Depok agar dapat membudidayakan tanaman ini, karena manfaat lidah buaya sangat banyak.



Senin, 11 November 2013

Advokasi P4GN Kecamatan Bojongsari



Selasa, 08 Oktober 2013 telah dilaksanakan Acara Advokasi P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika) oleh Badan Narkotika Nasional Kota Depok di Aula kantor kecamatan Bojongsari. Acara ini dihadiri oleh para Lurah, aparatur Kecamatan dan aparatur kelurahan se-Kecamatan Bojongsari beserta Muspika di wilayah Kecamatan Bojongsari.

Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Zayadi, S.Sos. selaku Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Bojongsari. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa penyalahgunaan narkoba ini sudah terjadi di semua lini masyarakat, oleh karena itu pencegahan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan agar masyarakat di wilayah Kecamatan Bojongsari terbebas dari bahaya narkoba.


Paparan berikutnya disampaikan oleh Bapak Engkos Kosidin, S.H. tentang Upaya Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba. Dalam paparannya, beliau menyampaikan tentang Tahapan Penggunaan Narkoba, antara lain :
1. Eksperimental/Coba-coba
2. Rekreasional/Sosial
3. Reguler/Habitual
4. Ketergantungan
5. Berbahaya (Hazardous)
Selanjutnya beliau memaparkan tentang cara deteksi dini penyalahgunaan narkoba. Deteksi dini ini bisa dilakukan dengan cara mengenal ciri-ciri anak yang mempunyai remaja yang mempunyai resiko tinggi menjadi penyalahgunaan narkoba di kemudian hari, antara lain :
1. Anak hiperaktif
2. Anak yang tidak tekun
3. Anak yang sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan
4. Anak yang mudah kecewa, menjadi agresif dan destruktif
5. Anak yang mudah murung
6. Anak yang merokok sejak usia SD
7. Anak yang sadis
8. Anak yang sering membohong, mencuri atau melawan tata tertib
9. Anak dengan IQ taraf perbatasan.
Beliau juga memaparkan tentang upaya yang harus dilakukan jika anak menggunakan narkoba, yaitu melakukan pendekatan dengan cara :
1. Utarakan kecurigaan secara terbuka saat Orang Tua dan anak dalam kondisi tenang.
2. Jangan menuduh, tapi diskusikan alasan pemakaian.
3. Gali kehidupan emosi dan sosialnya
4. Ajari cara mempertahankan diri agar tidak terulang
5. Dorong agar memperoleh kembali kepercayaan.
6. Bila kesulitan untuk bicara dengan anak cari bantuan profesional.
Kemudian beliau memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh orang tua jika anaknya sudah terlanjur memakai narkoba, yaitu:
1. Bawa anak untuk mendapat pertolongan
2. Cari informasi mengenai addictive behavior
3. Cari informasi mengenai pusat rehabilitasi
4. Konsultasi dengan ahli mengenai program yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.
5. Jangan lupa libatkan anak dalam rencana terapi
Demikian acara advokasi ini dilaksanakan, dengan harapan agar kasus penyalahgunaan narkoba tidak terjadi di wilayah Kecamatan Bojongsari.


//KIM Kel Bojongsaribaru




Minggu, 20 Oktober 2013

Dongkrak Ekonomi Kerakyatan Melalui Ikan Hias




Nilai ekspor ikan hias Indonesia ke Eropa mencapai hampir 1 juta dolar Amerika per tahun. Salah satu wilayah pemasok ikan hias itu adalah Kota Depok.

Potensi ikan hias Indonesia sangat besar. Indonesia yang beriklim tropis memiliki ikan hias yang cantik dan indah dan diminati di luar negeri, terutama Eropa. Depok salah satu wilayah penyumbang ekspor ikan hias," kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Pancoranmas, Depok, Achmad Purnomo, Menurut Achmad, di Depok lokasi budidaya ikan hias air tawar terbesar adalah Kecamatan Bojongsari.

Di daerah lainnya yakni Papua dan Kalimantan menghasilkan ikan arwana. "Eropa berminat karena ikan hias tropis milik Indonesia sangat eksotis, warnanya bagus. Nilai ekspor yang bagus membuat kami bertekad terus membudidayakan ikan hias hingga nilai ekspor melebihi satu juta dollar AS," imbuhnya.


Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif Cicip Sutardjo, menyatakan bahwa potensi ikan hias Indonesia cukup baik dan banyak diminati kolektor di mancanegara.


// Kim Kelurahan Bojongsari Baru